Beranda | Artikel
Penting: Tutup Ramadanmu dengan Istighfar! - Syaikh Abdus Salam asy-Syuwaiar #NasehatUlama
Rabu, 27 April 2022

Penting: Tutup Ramadanmu dengan Istighfar! – Syaikh Abdus Salam asy-Syuwai’ar #NasehatUlama

Perbanyaklah beristighfar, karena dulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam banyak beristighfar. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh aku beristighfar kepada Allah dalam sehari semalam, sebanyak tujuh puluh kali.” Dan Ibnu Umar berkata, “Dulu kami menghitung bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu majelis beristighfar kepada Allah ‘Azza wa Jalla, lebih dari tujuh puluh kali.”

Oleh sebab itulah, ada riwayat dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ketika beliau meriwayatkan ini dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa beliau berkata, “Sungguh aku beristighfar kepada Allah lebih dari seribu kali dalam sehari.”

Maka semakin besar dosa seseorang, semakin banyak pula kebutuhannya untuk beristighfar. Dan kita adalah orang yang paling membutuhkan istighfar. Dan diriwayatkan dari Umar bin Abdul ‘Aziz radhiyallahu ‘anhu bahwa ia mengirim surat ke berbagai penjuru negeri Islam di akhir bulan Ramadan:

“Tutuplah bulan Ramadan dengan istighfar!”

Maka perbanyaklah istighfar di hari-hari ini. Mengapa?

Pertama, agar kamu tidak merasa bangga dengan amalanmu. Karena banyak orang yang berkurang pahalanya, atau bahkan pahala mereka terhapus akibat merasa bangga dengan amalannya. Mungkin kamu temui orang yang tidak pernah Salat Malam, tidak pernah beriktikaf, dan tidak banyak membaca al-Quran. Namun, saat masuk 10 hari terakhir Ramadan, ia beriktikaf, mendirikan Salat Malam, dan Allah mudahkan baginya melakukan kebaikan. Lalu setan masuk menggodanya dari pintu yang tersembunyi dan penuh keburukan, yang dapat mengurangi pahalanya atau bahkan menghapusnya, yaitu merasa bangga dengan diri sendiri.

Ia berbangga diri, “Aku sudah melakukan amal yang tidak dilakukan Zaid dan Amru.” “Aku sudah melakukan amal yang tidak dilakukan seluruh penduduk kampungku.” Ia merasa telah menjadi orang yang paling sempurna, sehingga ia sangat bangga dengan dirinya sendiri. Akan tetapi, jika ia berkata, “Astaghfirullah…” Bukan sekedar dengan lisannya, akan tetapi dengan sepenuh hatinya. Ia ingat bahwa amalannya pasti ada kekurangannya, dan sebaik apa pun ia mengerjakannya, pasti masih ada kekurangannya, baik itu sebelum, sesudah, atau saat mengerjakan amalan itu.

Setiap amal saleh hendaklah ditutup dengan istighfar. Bukankah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam setelah mengerjakan Salat Fardhu, setelah beliau menyelesaikannya, beliau mengucapkan, “Astaghfirullah… astaghfirullah… astaghfirullah…”?! Oleh sebab itu, para salaf seperti Umar bin Abdul Aziz dan lainnya memahami hal ini, bahwa bulan Ramadan hendaklah ditutup dengan banyak beristighfar. Maka dari itu, di hari-hari ini beristighfarlah, karena berbagai sebab, di antaranya adalah agar kamu tidak berbangga diri, karena kamu tidak tahu bagaimana akhir hidupmu. “Sungguh ada seseorang yang mengamalkan amalan para penduduk surga, hingga tidak ada jarak antara dirinya dengan surga kecuali hanya sehasta, namun ketetapan Allah telah mendahuluinya, sehingga ia mengamalkan amalan penduduk neraka, dan ia pun masuk neraka.” (HR. Ibnu Majah) Sungguh ada orang yang lebih bersungguh-sungguh dalam beribadah daripada dirimu, lebih banyak shalatnya daripada salatmu, lebih banyak hafalannya daripada hafalanmu, dan dikaruniai ilmu seperti ilmu seorang ulama Bani Israil, lebih banyak daripada ilmu yang dikaruniakan kepadamu, serta dapat beribadah lebih banyak daripada ibadahmu. Akan tetapi…Allah tidak meneguhkan hatinya, dan ia tidak berdoa, “Ya Allah, wahai Pembolak-balik hati dan pandangan, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu. Ya Allah, wahai pembolak-balik hati dan pandangan, balikkanlah hatiku menuju ketaatan pada-Mu.” Maka teguh di atas agama sangatlah penting.

================================================================================

أَكْثِرْ مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ

لَقَدْ كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُكْثِرُ مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ

يَقُولُ النّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ

فِي الْيَوْمِ وَاللَّيْلَةِ سَبْعِينَ مَرَّةً

وَيَقُولُ ابْنُ عُمَرَ كُنَّا نَعُدُّ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْمَجْلِسِ الْوَاحِدِ

يَسْتَغْفِرُ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

وَلِذَلِكَ جَاءَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَمَّا نَقَلَ ذَلِكَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

قَالَ فَإِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ أَلْفِ مَرَّةٍ

فَكُلَّمَا عَظُمَ ذَنْبُ الْمَرْءِ احْتَاجَ لِلاِسْتِغْفَارِ أَكْثَرَ

وَنَحْنُ أَحْوَجُ النَّاسِ لِلاِسْتِغْفَارِ

وَقَدْ جَاءَ عَنْ عُمَرَ بْنِ عَبْدِ الْعَزِيزِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ

أَنَّهُ كَانَ يَكْتُبُ لِلأَمْصَارِ فِي آخِرِ رَمَضَانَ

اُخْتُمُوا رَمَضَانَ بِالْاِسْتِغْفَارِ

إِذًا أَكْثِرْ فِي هَذِهِ الْأَيَّامِ فِي الْاِسْتِغْفَارِ

لِمَ؟

أَوَّلًا لِكَيْ لاَ تُعْجَبْ بِعَمَلِكَ

كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ إِنَّمَا يَنْقُصُ أَجْرُهُمْ

وَرُبَّمَا أُحْبِطَ عَمَلُهُمْ بِسَبَبِ إِعْجَابِهِمْ بِعَمَلِهِمْ

رَجُلٌ تَجِدُهُ لَمْ يَقُمِ اللَّيْلَ أَبَدًا

وَلَمْ يَعْتَكِفْ أَبَدًا وَلَمْ يَقْرَأْ الْقُرْآنَ كَثِيرًا

فَلَمَّا جَاءَتِ الْعَشْرُ اعْتَكَفَ

وَصَلَّى وَفَتَحَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْهِ خَيْرًا

فَيَدْخُلُ عَلَيْهِ الشَّيْطَانُ مِنْ مَدْخَلٍ خَفِيٍّ سَيِّءٍ

يَكُوْنُ مُنْقِصًا لِلْأَجْرِ أَوْ مُمْحِقًا

وَهُو الْإِعْجَابُ بِالنَّفْسِ

يُعْجِبُ فَعَلْتُ مَا لَمْ يَفْعَلْهُ زَيْدٌ وَلَا عَمْرٌو

فَعَلْتُ شَيْئًا لَمْ يَفْعَلْهُ أَهْلُ بَلَدِي جَمِيْعًا

فَظَنَّ أَنَّهُ أَكْمَلُ النَّاسِ

فَيُعْجِبُ بِنَفْسِهِ إِعْجَابًا كَثِيرًا لَكِنْ

إِذَا قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

لَيْسَ بِلِسَانِهِ وَإِنَّمَا بِقَلْبِهِ

تَذَكَّرَ أَنَّهُ لَا بُدَّ فِي عَمَلِهِ مِنْ نَقْصٍ

وَأَنَّهُ مَهْمَا أَحْسَنَ فَإِنَّ لَهُ نَقْصًا

قَبْلُ وَنَقْصًا بَعْدُ وَنَقْصًا أَثْنَاءَ الْعَمَلِ

كُلُّ عَمَلٍ صَالِحِ يُخْتَمُ بِالْاِسْتِغْفَارِ

أَلَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْدَ الصَّلَوَاتِ الْفَرِيضَةِ وَهِيَ فَرِيضَةٌ

إِذَا انْفَتَلَ مِنْهَا قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ أَسْتَغْفِرُ اللهَ

لِذَا فَهِمَ السَّلَفُ كَعُمَرَ وَغَيْرِهِ

أَنَّهُ يُخْتَمُ شَهْرُ رَمَضَانَ بِالْاِسْتِغْفَارِ

وَلِذَلِكَ فِي هَذِهِ الْأَيَّامِ اِسْتَغْفِرِ اللهَ

لِأَسْبَابٍ مِنْهَا لِكَيْ لاَ تُعْجِبُ بِنَفْسِكَ

فَإِنَّكَ لَا تَدْرِي مَا يُخْتَمُ لَكَ

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ

حَتَّى لَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ

فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ

فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلَهَا

إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَنِ اجْتَهَدَ أَكْثَرَ مِنِ اجْتِهَادِكَ

صَلَّى أَكْثَرَ مِنْ صَلَاتِكَ

حَفِظَ أَكْثَرَ مِمَّا تَحْفَظُ

أُوتِي مِنَ الْعِلْمِ كَرَجُلِ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَكْثَرَ مِمَّا أُوتِيْتَ

أُوتِيَ مِنَ الْعِبَادَةِ أَكْثَرَ مِمَّا أُوتِيْتَ

لَكِنْ

لَمْ يَرْبِطِ اللهُ عَلَى قَلْبِهِ

لَمْ يَدْعُ بِقَوْلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالْأَبْصَارِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

اللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ وَالْأَبْصَارِ قَلِّبْ قَلْبِيْ عَلَى طَاعَتِكَ

إِذًا الثَّبَاتُ عَلَى الدِّينِ مُهِمٌّ


Artikel asli: https://nasehat.net/penting-tutup-ramadanmu-dengan-istighfar-syaikh-abdus-salam-asy-syuwaiar-nasehatulama/